Kamis, 21 Januari 2016

Facet Joint Block


A.    Definisi
Facet Joint adalah persendian kecil yang menghubungkan tulang vertebra (tulang punggung) dengan yang lainnya.Persambungan ini dapat mengalami stres selama pergerakan yang tiba-tiba dan keras.Persambungan pada rongga spinal terletal dibelakang tulang vertebra.
Ada dua sendi facet antara setiap pasangan tulang belakang, satu di setiap sisi tulang belakang. Sebuah sendi facet terbuat dari  tombol-tombol tulang yang berbaris di sepanjang belakang tulang belakang. Dimana tombol ini bertemu, mereka membentuk bersama yang menghubungkan dua vertebra. Jajaran dari segi sendi tulang belakang lumbal memungkinkan kebebasan bergerak saat Anda membungkuk ke depan dan belakang.
Mereka ditemukan di setiap tingkat spinal, kecuali pada tingkat atas tulang belakang leher.Sendi facet terbungkus dengan kapsul sendi facet, yang mengandung cairan yang melindungi dan melumasi sendi.Posterior dipasangkan sendi facet bertindak dengan ruang disk anterior untuk membuat tiga kompleks bersama di setiap tingkat tulang belakang. Ini kompleks sendi memungkinkan untuk fleksi / ekstensi, rotasi dan lateral bending.
Sendi facet berada dalam gerakan hampir konstan dan cukup sering aus atau menjadi merosot.Ketika sendi facet menjadi aus atau robek, tulang rawan dapat menjadi tipis atau menghilang dan mungkin ada reaksi dari tulang sendi bawah, memproduksi pertumbuhan berlebih dari tulang taji dan pembesaran sendi.Akar saraf berjalan langsung di bawah sendi permukaan, dan karena menjadi membesar dapat mencubit akar saraf (stenosis tulang belakang).
Permukaan sendi facet ditutupi oleh tulang rawan artikular.tulang rawan artikular adalah, halus bahan karet yang menutupi sendi yang paling ujung. Hal ini memungkinkan tulang ujung untuk bergerak terhadap satu sama lain dengan lancar, tanpa gesekan.
Persambungan membantu spinal untuk membengkok, berputar, dan extensi kesegala arah.Walaupun joint ini tidak bisa bergerak, joint ini juga dapat bergerak secara sangat banyak sepeti hiperextensi atau hiperplexi.


B. Gejala klinis
Pasien yang mengalami masalah facet joint pada punggung belakang bawah akan merasakan nyeri pada belakang bawah. Nyeri ini tidak selalu dipancarkan ke bawah melewati lutut. Sesuai dengan hasil penelitian dari berbagai tempat dari 20-50% dari nyeri tulang belakang bawah disebabkan oleh facet joint ( dengan kemungkinan penyebab lain pada discs atau persambungan tulang vertebra atau sendi sacro-iliac).
Pasien dengan masalah facet joint pada leher akan merasakan nyeri pada leher dan bahu. Semakin tinggi letak dari facet joint penyebab nyeri, semakin luas daerah pada leher yang akan mengalami nyeri.
Nyeri yang disebabkanoleh facet joint akan bertambah dengan fleksi dan ektensi serta beberapa derajat perputaran persendian.
Jika facet joint berkembang menjadi facet hipertropi, maka ia akan menyebabkan penyempitan lubang dari tempat keluarnya saraf yang meninggalkan spinal cord. Pada kasus ini, akan menyebabkan nyeri yang menyerang semua jalan ke bawah jari-jari dan toes (sciatica). Pada kasus ini juga keluhan pasien akan sama dengan prolaps discs dan sciatica.

C. Pemeriksaan
X-ray, CT-scan dan MRI pada spinal bisa menunjukan perubahan pada facet joint dari normal sampai hipertropi yang parah (bone spurs) serta fraktur dan displacesment. Walaupun facet joint terihat relative normal pada pemeriksaan, namun tetap bisa menyebabkan nyeri.

D. Diagnosis
Dimulai dengan riwayat pasien pernah jatuh atau trauma, lokasi dan pancaran nyeri, serta faktor pencetus dan yang mengurangi nyeri.Kegiatan fisik menunjukan keterbatasan pergerakan sebagai akibat dari bagian spinal mengalami peradangan diatas dari facet joint.

E. Treatment
Dahulu banyak dokter akan menyuntikan lokal anastesi dan steroid kedalam facet jont. Tindakan ini akan menyebabkan nyeri hilang selama beberapa minggu. Dalam 10 tahun terakhir, cara baru mulai dikembangkan dan diperkenalkan yaitu tanpa menyuntikan steroid dan hasil yang didapat akan memberikan efek yang lebih bertahan lama. Teknik baru ini termasuk memanipulasi saraf yang mesuplay ke facet joint (cabang saraf tengah) menggunalan radiofrekuensi dengan memberikan panas pada ujung jarum (probe).
Langkah 1. : menegakkan diagnosa dengan menyuntikan sejumlah kecil anastesi lokal (0.5 ml) dengan panduan fluroscopy dekat dengan tempat dimana saraf mempersarafi facet joint. Tindakan ini mungkin diperlukan pada beberapa posisi dan tingkat. Bila hasil test positif maka nyeri ini akan berkurang kurang lebih 50% selama durasi dari efek lokal anastesi. ( dari 30 menit sampai beberapa jam). Jika hasil test negatif tidak akan terjadi penigkatan nyeri yang cukup signifikan. Bebarapa dokter akan melakukan 2 test suntikan dengan anastesi lokal sebelum prosedur ke 2.
Langlah 2 : jika terjadi 50% penurunan nyeri pada lokasi suntikan selama masa efek dari suntikan obat, pasien akan dijadwalkan ulang pada hari yang berbeda untuk dilakukan PRF pada saraf tersebut(medial branch). PRF (membakar saraf ) dilakukan dalam 5 step :
a. menepmatkan jarum PRF pada lokasi cabang medial nerve.
b. menstimulasi jarum dengan 50 Hz (50 impuls per detik). Ini disebut dengan test sensori untuk meyakinkan pasientidak merasakan sensasi lain pada tempat yang berbeda. Kebanyakan pasien akan menggambakan rasa ini seperti ada tekanan atau tingling.
c. mestimulasi jarum PRF dengan 2 Hz. Tindakan ini disebut test motorik dan tindakan ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa jarum tidak akan memanaskan saraf yang lainnya. Pasien akan merasakan thumping pada punngungnya atau leher dengan adanya getaran otot sebanyak 2 kali/detik. Jika ada gerakan oto yang lainnya menjalar ke lengan atau kaki, maka jarum harus direposisi.
d. setelah meyakinkan posisi dari jarum beberapa dokter akan meyuntikan sedikit anastesi lokal untuk mengurangi rasa nyeri saat dilakukan PRF pada saraf.
e. setelah semua tahap ini PRF mulai dilakukan dengan suhu 80º C selama 90 detik. Beberapa dokter akan berbeda 10-20% pada suhu dan lama ablasinya sesuaidengan pengalaman masing-masing. Tindakan ini akan berlangsung selama 2 putaran pembakaran saraf.
F. Prosedur secara rinci
Diagnostik dan PRF dilakukan pada pasien dari OPD menggunakan fluroskopi.
Tidak mungkin meletakan jarum pada tempat yang benar tanpa bantuan fluroskopi
Beberapa pasien akan memerlukan sedasi ringan selama prosedur
Penting sekali meyakinkan pasien tidak tidur penuh untuk mendapatkan masukan dari pasien khususnya saat testing sebelum ablation.

G. Efek
Pasien akan merasakan sedikit nyeri pada punggunya selama 1-2 hari sebagai akibat dari bekas jarum PRF. Akan terjadi pengurangan nyeri yang signifikan selama 3-9 bulan. Karena saraf dibakar maka saraf akan kembali mengalami regenerasi dan perlahan-lahan pulih seperti semula seperti sebelum di PRF dan nyeri yang sama akan terjadi lagi.

D. Dosis

Prosedur dapat diulang jika nyeri menjadi cukup hebat karena regenerasi dari cabang medial nerve.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar