TERLAT PD AMPUTASI
Fisioterapi memberi
manfaat terhadap rehabilitasi pasca amputasi dengan secara bertahap membuat
pasien menyesuaikan menggunakan anggota tubuh palsunya. Rencana fisioterapi
tersusun berdasarkan pada kebutuhan dan kemampuan pasien.
Latihan penguatan kedua anggota gerak atas dan anggota gerak bawah yang
sehat.
Latihan
penguatan kedua anggota gerak atas dan anggota gerak bawah yang sehat dapat
menggunakan teknik manual resisted dengan repetisi 5 – 10 kali setiap gerakan
dan dikerjakan 1 atau 2 kali sehari dengan intensitas submaksimal atau sesuai
dengan toleransi pasien. Latihan ini berguna untuk mencegah komplikasi sekunder
seperti keterbatasan luas gerak sendi dan kelemahan otot agar nantinya dapat
digunakan sebagai penyangga saat menggunakan kruk.
Latihan
pada stump
Latihan
pada stump dapat meliputi latihan luas gerak sendi, latihan penguatan dan
peregangan. Latihan pada stump ini
bertujuan agar tidak terjadi kontraktur, kelemahan otot, dan atropi pada otot –
otot stump serta membantu mempertahankan serta meningkatkan peredaran darah
pada stump. Latihan penguatan pada stump dapat menggunakan tehnik manual
resisted dengan repetisi 5 – 10 kali setiap gerakan dan dikerjakan 1 atau 2
kali sehari dengan intensitas tahanan submaksimal atau sesuai toleransi pasien.
Sedangkan
untuk peregangan dapat dilakukan dengan teknik stretching yaitu peregangan yang
dibantu oleh terapis atau self-stretch yaitu peregangan yang dilakukan sendiri
oleh pasien. Latihan peregangan dapat mengguanakn repetisi 2 kali dengan fase
ditahan 30 detik atau dengan 6 kali dengan fase ditahan 10 detik dengan
intensitas rendah serta dikerjakan 1 atau 2 kali sehari.
Latihan puntung
Latihan puntung dimulai
saat kaki telah diangkat dan secara bertahap ditingkatkan
dari latihan statik ke latihan yang lebih aktif dan dengan tahanan.
ü Fleksi
dan Ekstensi Puntung Lutut
ü Mempertahankan
mobilitas sendi secara keseluruhan
ü Memperbaiki
keseimbangan
ü Melatih
berjalan.
Latihan
Berjalan
pasien harus melatih prosthetic swing dan stance phase secara terpisah.
pasien harus melatih prosthetic swing dan stance phase secara terpisah.
ü
Prosthetic Swing Phase
Pasien memposisikan langkah
pertama dengan meletakkan prostetik di posterior, menyokong berat badan.
Pergerakan ini akan menginisiasi prosthetic heel dan toe – off.
ü
Prosthetic
Stance Phase
Pasien memposisikan langkah
dengan alat gerak yang normal di bagian posterior untuk menahan berat badan.
Pasien lalu melakukan kombinasi pergerakan secara simultan, dimulai dengan heel
dan toe off dengan ekstensi pada panggul.
hallo kak. permisi mau tanya. Apa ada buku pegangan (referensi) tentang latihan pada pasien post amputasi ekstremitas bawah? boleh minta infonya kak. terimakasih.
BalasHapus